Stories of Youth

Berikut ini, saya akan mengulas 3 hal yang paling tidak saya sukai dan secara sadar ataupun tidak sadar seseorang lakukan yang dapat sangat menganggu saya.

1. Orang yang memberantaki kamar saya

Foto diatas merupakan dokumentasi pribadi saya yang menunjukkan sebagian kecil keadaan kamar saya (keadaan keseluruhan kamar saya sebetulnya sangat memprihatinkan) ketika ada teman-teman saya yang menginap.Menurut saya, kamar merupakan ruang pribadi saya dan juga tempat dimana saya benar-benar dapat beristirahat dan merasa tenang. Terkadang, teman ataupun keluarga saya tidur di kamar saya. Mungkin karena mereka merasa kamar saya bukanlah ruang pribadinya, maka terkadang beberapa dari mereka akan sembarangan menaruh barang-barang mereka hingga memenuhi lantai kamar saya. Saya benar-benar tidak menyukai hal ini! Selain tidak enak dipandang, kamar akan terasa lebih sempit dan udara dalam kamar pun tidak tersikulasi dengan baik sehingga menjadi gerah.

2. Orang yang menyetir di tengah-tengah jalan dan lambat

Pada saat berkendara di jalan, terkadang seseorang tidak memikirkan kenyamanan pengendara lain. Saya sering menemui orang yang berkendara di jalan raya, baik itu mengendarai mobil atau motor, berkendara di tengah-tengah batas jalan dan lambat. Entah orang tersebut mencari alamat, memainkan handphone sehingga tidak sadar bahwa ia tidakdi lajur kanan ataupun lajur kiri, karena mereka terlalu asyik mengobrol, atau bisa juga hanya sekedar ingin bersantai. Hal ini tidak saya sukai karena ini membuat saya bingung, sebenarnya orang yang ada di depan saya ini hendak ke mana, saya pun akan kesulitan untuk menyalip.

3. Orang yang suka menuduh

Menuduh adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk menyalahkan orang lain atau membuat orang lain tersebut berada di situasi yang negatif, padahal ia tidak melakukan kesalahan apapun. Orang yang menuduh biasanya tidak menanyakan atau mencari tahu terlebih dahulu fakta sebenarnya . Saya pernah dituduh melakukan sesuatu yang sama sekali tidak saya lakukan. Terkadang saya berpikir, mengapa ia bisa melakukan hal tersebut? Apakah ia benar-benar sengaja melakukannya atau tidak? Walaupun saya sering menenangkan diri sendiri dengan berkata “oh mungkin ia tidak tahu bagaimana sebenarnya, harus saya jelaskan”, namun tetap saja hal ini tidak saya sukai dan sangat mengganggu saya.

Tiga hal diatas menurut saya sangat menyebalkan, tapi sesungguhnya tidak ada gunanya jika kita hanya berdiam diri dan tidak menyampaikan bagaimana pendapat ataupun perasaan kita yang sebenarnya kepada mereka yang telah mengganggu kenyamanan kita. Menurut saya, jika ada suatu hal yang sudah terlampau batas mengganggu kenyamanan kita, kita sebaiknya mencoba untuk mengkomunikasikannya dengan baik tanpa menyinggung perasaannya, karena dengan melakukan komunikasi yang baik dapat memberikan win-win solution bagi kedua belah pihak.

“Freedom is not worth having if it does not include the freedom to make mistakes.” 
–Mahatma Gandhi–

There’s no one in this world that never made mistakes in their life. In my opinion, doing something that could be considered a “mistake” is relative, it depends on where you belong. For me, it’s really okay to make some mistakes. But, there are some important things to do when you made a mistake, those are you realize it (so you can explain and say sorry) and try to change to be a better person.  If you try to change yourself, although it’s really hard for you, I believe people around you will try to help you and have a positive mind on you. I know one person (sorry, I can’t say his/her name) who had made some big mistakes, really big. He/she told me his/her dark stories. But from his/her stories, I could learn many new things, I could see his/her struggle to change, and the most important thing is he/she always trying hard to change and he/she doesn’t give any attention about what people say. From that situation, I give much respect for him/her.  I promised to myself, I’ll always try to be beside him/her and always support his/her decisions. So, I hope you do the same. Don’t leave people easily just because he/she made you disappointed or angry because of their mistakes, in reverse, they’re maybe looking for your help, so at least try to understand their situations and their feelings.

Image source: www.google.com

Woaahh, really, I can’t express my happiness and excitement today! My dearest sister officially graduated from her bachelor study with a cumlaude. The ceremony was held this morning with the others 1700+ graduates at Grha Sabha Pramana Gadjah Mada University. Although I was really tired because I hadn’t enough sleep yesterday and I had many works to do, but I was happy that I still had time to come and celebrate my sister’s precious day today. I’ve always been her admirer since I was a little, and today, she made me admire and proud of her even more. She is my never ending inspiration! I knew, being a doctor is her dream from elementary school, and there’s still a long way to go. But I believe, she can do it! And I’ll always pray for it. I hope she’ll never lose her hope, always work hard, not afraid of new challenges, and never forget our parents and pray to God. Once again, I really wanna tell her that I’m so happy for her and CONGRADUATION, A. A. AYU PUTRI KHRISNAWATI!

Dengan mendengarkan musik, bisa merubah mood kita dari yang buruk menjadi lebih baik. Dengan mendengarkan musik, kita bisa mendapatkan inspirasi dan pengetahuan lebih. Dengan mendengarkan musik pula, dapat membantu kita untuk berpikir lebih jernih dan lebih tenang. Dan dengan mendengarkan musik, kita bisa lebih memahami bagaimana perasaan orang lain. Musik bisa didengarkan dimanapun, kapanpun, dan dalam situasi apapun. Entah ketika saya melakukan perjalanan dari kos ke tempat kuliah, entah pada saat saya sedang makan, entah pada saat saya sedang kelelahan, musik adalah satu-satunya yang setia menemani saya. Musik merupakan hal yang sama sekali tidak bisa terlepas dari kehidupan saya. Jika dalam satu hari saja saya tidak mendengarkan musik, saya merasa seakan-akan tidak hidup dan tidak akan semangat dalam menjalani aktivitas. Music is life! Apapun jenis musiknya, bahasa apapun yang digunakan, tidak menjadi penghalang bagi saya untuk menikmatinya. Jika saya menyukainya, ya mengapa tidak, saya akan terus memutarnya. Berikut adalah top 10 lagu yang belakangan ini sangat saya sukai. Check it out!

1. Kygo ft. Kodaline – Raging

2. Tame Impala – Eventually

3. Macklemore & Ryan Lewis – Can’t Hold Us Feat. Ray Dalton

4. The Weeknd – Montreal

5. Naughty boy ft. Beyonce – Runnin’ (Lose It All)

6. EXO – Love Me Right

7. Gamaliel Audrey Cantika – Cinta

8. Kygo, Labrinth – Fragile

9. Zayn Malik – iT’s YoU

10. Little Mix ft. Sean Paul – Hair

Sumber video: www.youtube.com

Kim Jong-in, merupakan salah satu anggota boyband asal Korea Selatan, yaitu EXO. Dengan nama panggung Kai, ia merupakan penari utama atau main dancer pada grupnya. Mungkin masih banyak orang yang tidak mengetahui siapakah sosok Kai sebenarnya. Kai merupakan salah satu sosok multi talenta yang sangat mampu untuk memotivasi dan menginspirasi saya. Kai yang lahir pada tanggal 14 Januari 1994, telah belajar menari sejak ia masih kecil, pada awalnya ia hanya menekuni tari ballet. Namun setelah ia memasuki salah satu agensi industri hiburan di Korea Selatan, yaitu SM Entertainment, ia mulai belajar jenis tarian lainnya. Dengan periode training selama lima tahun, kini Kai menjadi salah satu dancer terbaik di Korea Selatan. Ia sangat pandai dalam menuangkan emosi dan ekspresinya dalam menari, gerakannya pun sangat luwes, sehingga tariannya lebih menonjol daripada anggota grup lainnya, walaupun ketika mereka menarikan hal yang sama. Baik tariannya bertempo cepat atau lambat, selalu terlihat indah di mata saya.

Yang menjadikan Kai sebagai salah satu sumber inspirasi saya adalah sifatnya yang pekerja keras, rendah hati, dan selalu memiliki pikiran positif. Pribadinya yang pekerja keras ia tunjukkan saat masih menjadi trainee. Yang saya kagumi dari dirinya adalah ia tetap konsisten dan tetap berlatih selama lima tahun menjadi trainee, padahal lima tahun menurut saya waktu yang cukup lama, dan pada saat itu ia belum mengetahui apakah dirinya akan debut menjadi artis atau tidak, namun ia tidak menyerah dan tetap menjadi trainee. Terdapat pula beberapa video di Youtube yang memperlihatkan dirinya sudah sangat kelelahan saat masih tampil diatas panggung ataupun sedang terluka, namun ia tetap tersenyum dan tetap menari dan bernyanyi demi penggemarnya yang telah hadir. Walaupun kini ia telah menjadi salah satu dancer terbaik di Korea Selatan dan cukup banyak pula artis yang mengidolakannya, ia selalu mengatakan ia tidak selalu puas dengan penampilannya, dan itulah yang mendorongnya untuk terus berlatih dan berlatih lagi. Sifatnya yang tidak cepat puas dengan apa yang ia peroleh semakin menambah rasa kagum saya kepadanya. Selain menjadi penyanyi, rapper, dan dancer di grupnya, menurut saya ia juga memiliki bakat sebagai model dan penyiar radio. Kai mampu untuk mengutarakan apa yang ada di pikirannya dengan baik dan juga dengan tutur kata yang sopan. Dari caranya ia berbicara lah saya dapat menilai bahwa ia memiliki pemikiran yang dewasa dan selalu melihat sesuatu hal tidak hanya dari satu sudut pandang. Berikut adalah beberapa quotes favorit saya yang pernah ia katakan:

“Kita tidak dapat mengulang waktu, namun kita dapat memulai lagi dari awal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.”

“Jika kau lupa alasan mengapa kau memulai sesuatu, maka itu akan membuatmu stress. Maka dari itu, berusahalah untuk mengingat apa alasan dan tujuanmu dalam melakukan sesuatu, karena hal tersebut bisa membantumu untuk tetap konsisten.”

“Jangan jadikan EXO sebagai alasan kegagalan dalam kegiatan belajarmu. Jadikanlah kami sebagai inspirasimu, bukan sebagai penghancurmu karena obsesimu yang berlebihan kepada kami. ”

Sumber foto: KNK, Glam Slam

Selama saya berada di Yogyakarta, saya tidak pernah melupakan kewajiban saya sebagai umat Hindu untuk melakukan persembahyangan di tempat saya tinggal ataupun di Pura. Di Yogyakarta, terdapat satu Pura yang paling sering saya kunjungi, yaitu Pura Jagatnatha Banguntapan. Pura tersebut berlokasi dekat dengan Ambarrukmo Plaza, atau lebih tepatnya di Jalan Pura no.370, Desa Plumbon Banguntapan, Bangtul, Yogyakarta. Mahasiswa Hindu lainnya, terutama perantau seperti saya, paling sering datang ke Pura ini karena aksesnya yang mudah dan yang paling dekat dengan mereka. Saya biasanya bersembahyang di Pura ini ketika ada hari suci keagamaan, seperti pada saat Purnama, Tilem, dan juga saat hari raya seperti Galungan dan Kuningan. Namun tidak harus menunggu adanya hari suci untuk bersembahyang di Pura, ketika saya ada waktu luang saya akan berusaha untuk menyempatkan diri ke Pura. Pura ini tidak selalu ramai, biasanya akan ramai oleh umat Hindu ketika ada hari suci. Pada saat hari suci, biasanya banyak masyarakat Hindu sekitar yang akan menjual perlengkapan persembahyangan seperti canang, dupa, daksina, dan yang lainnya.

Pura ini juga sudah terkelola dengan cukup baik. Di sini, umat Hindu dapat meminjam pakaian untuk bersembahyang (seperti “kamen” dan selendang), dan juga disediakan dupa dan korek api yang dapat umat Hindu gunakan secara gratis. Di dalam Pura itu sendiri juga keadaannya sangat asri, nyaman, dan memadai untuk tempat bersembahyang. Suasananya pun juga sangat tenang sehingga sangat membantu saya agar bisa berkonsentrasi dan fokus melakukan persembahyangan. Dana untuk mengelola Pura ini biasanya didapatkan dari donatur dan institusi setempat. Selain tempat untuk bersembahyang, di Pura ini juga terdapat wantilan, yaitu suatu ruang terbuka beratap, yang biasanya dijadikan tempat rapat, baik itu oleh masyarakat sekitar ataupun keluarga mahasiswa Hindu yang ada di universitas di Yogyakarta.

Rumah. Itulah satu tempat yang selalu bisa membuat saya nyaman, aman, tenang, dan hangat. Maka tidak heran jika rumah lah yang selalu saya rindukan. Embun pagi yang menyejukkan hati, angin sepoi yang menghembuskan kedamaian, langit biru yang selalu membawa kejernihan pikiran, dan rumput-rumput taman yang tiada lelah saya pandangi. Tidak lupa pula anak-anak kecil yang sering bermain bola di depan rumah saya. Keceriaan, tawa, teriakan, tangisan, dan keramahan mereka yang semakin membuat saya selalu teringat dengan rumah. Pada awalnya sangat berat bagi saya untuk meninggalkan rumah, keluarga, sahabat, dan teman saya untuk merantau ke Yogyakarta. Saya jauh dari orang-orang yang selalu mengawasi saya. Saya jauh dari orang-orang yang selalu mengingatkan saya. Saya jauh dari orang-orang  yang selalu memberi saya perhatian. Banyak keraguan yang timbul dalam benak. Mampukah saya bertahan? Mampukah saya berjalan sendiri? Mampukah saya mengembangkan diri saya menjadi lebih baik?

Sudah lebih dari dua tahun saya berusaha mengejar mimpi saya di kota pelajar ini. Banyak teman, banyak tempat, dan banyak kenangan yang membuat hidup saya lebih berwarna selama saya berada di kota yang juga disebut sebagai kota budaya ini. Pengalaman baik, pengalaman buruk, sudah silih berganti menghampiri saya selama saya mengemban ilmu di sini. Kesalahan-kesalahan pun kerap saya lakukan. Melakukan kesalahan bukanlah semata-mata dosa, dengan kesalahan itulah saya bisa lebih belajar mengenai apa yang sebenarnya baik dan apa yang sebenarnya buruk. Saya memiliki keyakinan, manusia tidak dapat memutar kembali waktu, namun manusia dapat memulai ulang dari awal agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Melakukan kesalahan adalah hal yang wajar, namun yang terpenting adalah kesadaran diri telah melakukan kesalahan dan mempunyai keinginan dan usaha untuk berubah.

Pada akhirnya, saya mampu menghilangkan segala keraguan saya saat di awal merantau. Kini saya mampu berjalan dengan kaki saya sendiri, saya lebih mampu untuk berdiri tegak, dan saya lebih mampu untuk membuat keputusan-keputusan yang sebelumnya tak pernah terpikir saya dapat melakukannya. Saya sangat berterimakasih kepada orang-orang yang jauh dari saya, di kampung halaman saya sendiri, atas segala doa, motivasi, dan kepercayaan yang mereka berikan. Mereka lah yang selalu memberikan saya kekuatan dan keyakinan hingga kini saya mampu bertahan untuk merantau. Kini saya berjanji, saya akan menjadi orang yang lebih baik, saya akan menjadi orang yang lebih memiliki ilmu, sehingga ketika saya pulang ke rumah, tidak ada rasa penyesalan ataupun kesedihan, melainkan rasa bangga.

Dengan sepasang kaki inilah aku melangkah di jalan yang kupilih

Dengan sepasang kaki inilah aku berjalan menyusuri ruang dan waktu

Dengan sepasang kaki inilah aku berlari meninggalkan zona nyamanku dan mencari tantangan

Dengan sepasang kaki inilah aku melompat lebih tinggi untuk menggapai mimpi

Dengan sepasang kaki inilah aku menendang segala keluh kesahku

Namun, tak setiap waktu aku dapat melangkah, berjalan, berlari, melompat, dan menendang

Ada kalanya aku berhenti di tengah jalan

Terdiam sunyi, berpikir, merenung

Untuk apakah aku memilih keputusan ini?

Untuk siapakah aku mengorbankan waktu dan tenagaku untuk melakukan perjalanan ini?

Diriku? Keluarga? Teman? Atau orang yang kelak akan menjadi pasangan hidupku?

Masa depan siapa yang tahu

Walau engkau lelah melangkah, berjalan, berlari, melompat, atau pun menendang

Teruslah bekerja keras, lebih keras, dan lebih keras lagi

Usahamu kini, segala pengorbananmu kini

Akan menentukan titik akhir dimana engkau akan berdiri

Dan titik itulah yang akan menentukan pemandangan apa yang akan engkau nikmati